1. Tinjauan Permasalahan
-Bisnis apa yang akan dipilih?
Bisnis roti yang akan saya pilih karena dalam bisnis
ini tidak bisa dianggap kecil atau bisa dibilang bisnis ini peluangnya sangat
tinggi. setiap orang pasti pernah merasakan roti apalagi ketika pagi hari
banyak yang tidak sarapan dirumah mereka membuat roti sendiri ataupun
membelinya.
-Kenapa memilih bisnis roti?
Bisnis dibidang kuliner memang tidak akan ada
ujungnya apalagi bisnis roti yang sangat menjajikan yang sekarang banyak
diminati dengan beragam rasa dan bentuk yang membuat penikmatnya
menyukai.
-Kapan bisa menikmati roti?
Di modern ini banyak roti dalam kemasan dengan
berbagai rasa yang dapat dinikmati kapan dan dimana saja dengan
bentuknya yang praktis.
2.Tinjauan Pustaka
Menurut Prof. Dr. Made Astawan disalah satu
artikelnya roti yang tadinya dianggap sebagai makanan para sinyo dan
noni Belanda di zaman penjajahan, kini sudah jadi makanan pokok kedua setelah
nasi. Kandungan gizi produk olahan dari tepung ini unggul dibandingkan dengan
nasi dan mi. Bahkan ada jenis roti, yang selain kaya serat, mengandung omega-3
yang berfungsi sebagai penangkal berbagai penyakit degeneratif. Di dalam
ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery, bersama dengan cake,
donat, biskuit, roll, kraker, dan pie. di dalam kelompok bakery, roti merupakan
produk yang paling pertama dikenal dan paling populer di jagat raya hingga saat
ini.
Sama halnya seperti di belahan dunia lain, budaya
makan roti juga berkembang di Indonesia . Memang, mula-mula hanya pada kelompok
masyarakat tertentu. itu pun sebatas sebagai pengganti nasi pada saat sarapan
pagi, yang umumnya disajikan bersama-sama dengan telur dadar atau segelas susu.
fenomena gandrung roti kemudian menjalar ke kelompok
masyarakat sibuk , yaitu yang harus terburu-buru ke tempat kerja. dalam kondisi
demikian, setangkap roti isi selai dan mentega atau keju menjadi pilihan
sarapan pagi paling praktis, yang bisa dimakan di mobil dalam perjalanan ke
kantor.
seiring dengan berjalannya waktu, roti akhirnya tidak
lagi dikaitkan dengan sarapan pagi, tetapi sudah meluas sebagai menu makanan
alternatif di segala kondisi dan waktu makan. roti tidak lagi dinikmati di pagi
hari, tetapi juga di siang hari, malam hari, atau sebagai snack di antara dua
waktu makan.
begitulah, roti berkembang menjadi suatu budaya
makan di Indonesia , sehingga pada akhirnya kita dengan mudah mendapatkan roti
di hotel, restoran, warung pojok, pedagang kaki lima , dan juga di kios-kios
penjual rokok. roti juga dijajakan ke kompleks perumahan dan perkampungan
melalui berbagai sarana angkutan (mobil boks, kereta dorong, atau sepeda)
dengan iringan musik yang sangat khas sebagai penanda bagi setiap merek dan
produsen roti.
3. Kesimpulan
Bisnis di bidang kuliner memang tidak akan ada ujungnya,
apalagi bisnis roti yang saya pilih ini karena roti berkembang menjadi budaya
makan di indonesia. selain roti dalam kemasan sekarang mudah didapati dimana
saja dan di dalam roti juga terdapat sumber karbohidrat yang praktis apalagi
dengan rasa yang diminati oleh banyak orang jadi untuk bisnis ini peluangnya
sangat tinggi. bahkan menurut
Prof. Dr. Made Astawan kandungan gizi produk olahan
dari tepung ini unggul dibandingkan roti dan mi.
0 komentar:
Posting Komentar